Gambar di atas adalah tempat saya menghabiskan empat bulan masa tinggal saya di Amerika. 4 bulan sudah membuat saya cukup belajar beberapa hal, tentang budaya dan kebiasaan orang Amerika, tentu saja banyak yang berbeda dengan Indonesia. Mari kita mulai, mudah-mudahan semua tertuang baik, beberapa di antaranya mungkin sudah lazim diketahui banyak orang :
- “Thank you (I appreciate that)” dan “sorry/excuse me” jangan pernah lupa kedua kata ini. Mungkin dua kata ini adalah kata yang paling sering diucapkan mulai dari bicara di telpon, bertanya arah, bertanya dimana toilet, diambilkan sesuatu, ditolong orang ketika accident kecil, dipuji (jangan cuman ke ge-er an, wajib hukumnya bilang ‘thank you’ hehe), bahkan ketika sekedar ditanya ‘apa kabar, jawablah dengan ramah tidak lupa bilang ‘thank you” lupa mengucapkannya membuat anda dianggap “rude” alias kurang sopan atau kurang menghargai orang lain.
- “Be punctual” alias “tepat waktu”. Kebiasaan jam karet kita di Indonesia jangan pernah diikutin ketika di America, akibatnya bisa sangat fatal, mulai dari ketinggalan bis, berarti ketinggalan yang lain juga, meski kita cuman terlambat 5 menit (jadwal semua transportasi umum mencantumkan menit misalnya 08.15, maka itu benar-benar berarti 08.15, paling lambat molor 08.18 jadi cek keakuratan jam Anda sesuaikan dengan waktu GMT), dimarahin dosen (No Excuse! tak ada alasan, ban mobil pecah, macet, de el el untuk terlambat) mau terlambat masuk kelas, terlambat konsultasi, terlambat ngumpulin tugas,….intinya ‘don’t you ever be late!”. Orang yang paling ramah sekalipun bisa anda lihat cemberut terhadap Anda, hanya yang benar-benar berhati malaikat yang mungkin memaafkan dan itu jaraaang loh di America, buat orang America diciplin is good for your life! jadi mereka takkan segan-segan bertindak tegas kalau kita terlambat. Waktu akan lebih ketat lagi jika anda diminta untuk berbicara di sebuah kesempatan, anda benar-benar akan dibatasi sesuai waktu yang diberi dan dihitung sampe ke menit dan detiknya.
- “Self reliance” kecuali jika anda seorang bayi,maka tinggal di Amerika, berarti Anda dituntut untuk bisa mandiri. Bisa jalan sendiri ke bank, masak sendiri, bersihin rumah sendiri, cuci piring sendiri, cuci baju sendiri, de el el (tidak peduli Anda laki-laki atau perempuan, housework is for everyone who live in the house) tak ada pembantu ato laundry service, kalau pun ada jasa laundry kita tetap harus menjaga dan melakukan sendiri cucian di mesin, bahkan sampai ke setrikaan dan itu bayar loh, kecuali di apartemen Anda ada mesin cuci!. Dari hari pertama Anda tiba, Anda sudah diharapkan untuk tidak banyak bergantung pada orang lain, dan bisa melakukan segala sesuatu sendiri.
- “Be mean with what you saying” alias jangan asal bicara, asal jawab atau asal tanya. Americans sangat menghargai orang lain, termasuk perkataannya akan dianggap benar, dan sungguh-sungguh. Misalnya di kelas, Anda bingung (meski tidak bingung-bingung amat dan wajah bingung Anda menarik perhatian si pembicara dan dia bertanya apa yang sedang anda pikirkan, ketika anda menyampaikan apa pun itu entah anda serius atau tidak alias ‘nyeleneh’ sekalipun), si pembicara akan berusaha untuk menjawab hingga pendapatnya ‘sampai’ atau dimengerti oleh Anda. Usahanya untuk menjelaskan baru berhenti setelah dia yakin dia sudah menjawab pertanyaan Anda. Ini berlaku juga untuk hal-hal yang tampak sepele misalnya ketika orang bertanya seperti apa kota asal Anda, mereka akan sangat mengingat semua detail yang kita jelaskan dan menjadikan itu referensi penting. Jadi ketahui benar apa yang anda ingin sampaikan, kalo kurang tahu, jawablah jujur jika anda kurang mengetahuinya.
- “Be clean and tidy“…Kalau di Indonesia jagalah kebersihan, cukup! kalo di Amerika, “jagalah kebersihan dan kerapihan!”, bahkan untuk urusan buang sampah, kita harus tertib, pisahkan mana plastik di kantong sendiri, yang organik dan sampah basah di kantong sendiri, dimasukkan rapih, dan juga di taruh rapih di kotak sampah terdekat. Di sana tidak pernah terlihat ada tempat sampah dengan sampah yang tumpah ruah dari container-nya. Bahkan ketika anda ikut sebuah acara gathering, apabila anda makan di tempat atau restoran yang mensyaratkan “self service“, sehabis makan berarti angkat piring masing-masing, buang makanan sisa dari piring di kantong sampah yang disediakan baru susun piring kotor di tempat yang disediakan, lakukan sendiri tidak boleh titip 😀 . Saya ingat ketika mengikuti sebuah retreat untuk pengajar. Sehabis makan malam saya cuman menaruh begitu saja piring kotor saya dan tidak membersihkan dulu sisa makanan di atas piring, ketika saya balik belakang untuk mau duduk, saya benar-benar ”dipelototin” oleh peserta lain, rasanya seperti menelan kelereng deh! tatapannya seolah berkata “how could you do that?!“. Berikutnya tak pernah lagi, hal itu saya lakukan.
Tinggalkan Balasan