
Pernah naik Lion Air? tahukah Anda darimanakah Lion Air memesan pesawat Boeingnya? jawabannya: Amerika!. Nah, salah satu Pabrik (assembly) Boeing itu ada di Washington State, dan kebetulan (baca keberuntungan) lainnya adalah salah satu kegiatan kunjungan Program CCFAP dan CCIP yaitu mengunjungi Boeing…yeay :D. Foto di atas saya ambil dari parkiran ketika selesai berkunjung. Saya dan pengunjung lain dilarang untuk membawa dan menghidupkan kamera di areal Boeing. Meski demikian, saya tetap akan menyajikan gambar dari mbah google search, yang sangat dekat dengan keadaan sebenarnya waktu berkunjung ke sana.
Ketika melangkah masuk, maka sudah ada briefing singkat, dimana kita akan diminta melepas jaket, topi, tas punggung maupun tas kecil, laptop dan hp pun tidak boleh dibawa, semua harus disimpan di dalam loker. Di Pabrik Boeing di Everett dibuka layanan kunjungan setiap harinya yan selalu ramai dengan berbagai rombongan. Kalo tidak salah tiket untuk orang Dewasa 16-17 dollar per orang atau sekitar Rp 160.000 waktu saya disana 1 dollar sekitar 10 ribuan. Di pintu masuk, juga ada toko souvenir dan coffee and bread shop, yang bisa di beli dan di bawa masuk ke ruangan lain, tapi tidak boleh bawa makanan dari luar. Ruang pertama yang kita masuki adalah bioskop dengan layar besar dimana kita akan menonton sejarah singkat Boeing, pendirinya, bagaimana pabriknya dulu dan sekarang. Durasi filmnya klo tidak salah sekitar 15 menitan. Sesudah itu, kita akan keluar dari gedung itu, naik bus sekitar 3 menitan, turun dan masuk ke gedung Boeing lainnya (banyak sekali gedung-gedung di Boeing, dari satu gedung ke gedung lain, mesti naik bus atau mobil, kalo jalan kaki bisa keriting kakinya karena kejauhan). Di dalam gedung yang dimasuki, kita kadang harus turun, terus naik lift lagi, ke lantai tertentu dan kita menuju seperti anjungan untuk bisa melihat karyawan Boeing yang jumlahnya ribuan sedang merakit Boeing.
(ini gambar yang saya ambil dari mbah google) hanya untuk kasih gambaran kalau seperti ini anjungan dimana kami para pengunjung berdiri dan melihat proses perakitan Boeing.
Pembuatan pesawat dimulai dengan perakitan bagian per bagian, belum dari kepala sampai ekor, tapi badan luar kepala di buat sendiri, begitu juga badan tengah, ekor dan sayap. setelah itu baru bagian-bagian tersebut disambung
Sesudah badannya disatukan, barulah interior dalam dibuat, lantainya, cabin atas, kursi, dipasang berbagai teknologi dan lain-lainnya. Jika badan dan interior sudah lengkap, calon pesawat baru sudah akan diinapkan di luar untuk di ‘dandanin’ alias di cat sesuai dengan permintaan pesanan (termasuk ditambahkan merek pesawat). Jika semua sudah selesai, sebelum sebuah pesawat benar-benar keluar kandang, pesawat tersebut akan diuji terbang oleh pilot-pilot perusahaan Boeing. Jika dianggap sudah layak, barulah dikirim ke perusahaan atau negara pemesan. Hebat bukan! :D. Oya kabar menariknya adalah banyak juga orang Indonesia yang bekerja di sini loh.Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pesawat bervariasi mulai dari 3 bulan hingga 1-2 tahun.
Akhirnya kunjungan ke Boeing berakhir dengan kami naik bus dan kembali ke gedung pertama yang kami kunjungi. Kali ini kami singgah sebentar melihat-lihat apabila ada souvenir yang bisa dibeli. Meski kami tidak bisa berfoto di dalam, di halaman parkir pun jadi.. 😀 saya dan teman saya tidak menyia-nyiakan rumput hijau di parkiran…:D. We enjoy this trip soo much.. 😀 Mudah-mudahan Indonesia bisa juga ya memiliki pabrik pesawat terbang seperti ini.
Tinggalkan Balasan