Belanda memang negara yang cantik saya tiba di Belanda di bandara Amsterdam yang benar-benar mengesankan, sangat besar, bersih dan sangat ramai, ternyata saya baru tahu kalau bandara ini merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Eropa.Dikenal sebagai negeri kincir angin, Belanda juga terkenal dengan bunga tulipnya, sayangnya ketika saya tiba di Bulan Juni, sebagian besar lahan pertanian bunga tulip sudah di panen, jadinya saya hanya bisa menikmati berhektar-hektar lahan kosong :(. Dari Bandara saya dijemput Papa Tua (atau Paman) saya diantar menuju ke Friesland.
Seperti negara maju lainnya, Negeri van Oranje ini memang sangat bersih, melihat pada bentuk-bentuk bangunannya, bangunan di Belanda lebih cantik dibanding di Amerika, dikarenakan bangunan di Amerika lebih mementingkan fungsi, sedangkan Eropa terkenal dengan bangunan-bangunan berarsitektur indah termasuk di negeri kincir angin ini. Dalam perjalanan dari bandara ke Friesland akan terlihat bendungan air laut yang dibangun lebih tinggi dari tinggi daratan. Jadi benar adanya kalo Belanda memiliki dataran yang lebih rendah dari permukaan laut.
Saya menghabiskan hampir dua minggu di negeri kincir angin, 5 hari pertama saya habiskan bersama keluarga paman saya, termasuk mengunjungi keluarga sepupu dan paman saya yang lain. Menyenangkan karena suasana penuh kekeluargaan dan tentunya saya juga berkesempatan untuk menikmati beberapa makanan Belanda yang leiker* deh (bahasa Belanda untuk enak :D). Kami juga berkesempatan untuk menonton pertandingan Piala Dunia antara Belanda vs Spanyol dimana kemenangan Belanda yang fenomenal terjadi yaitu 5-1. Pengalaman menonton pun menjadi sangat seruuu. Sebelum pertandingan di mulai pamanku memberikan baju Oranye untuk dipakai sewaktu menonton, menambah keseruan, sepupuku membuat bendera belanda di kedua pipi, sedangkan Papa Tua mengambil tifa (seperti gendang) untuk memberi semangat tim kesayangan….bisa dibayangkan kan ramenya apalagi terjadi kemenangan sampe 5 kali… 😀
Di minggu pertama, saya benar-benar puas menikmati suasana kekeluargaan. Sekarang waktunya packing kembali untuk menuju ke Hotel Bierge Bossen untuk mengikuti training International Program for Management Sustainability (IPMS). Disini peserta dilatih untuk dapat melakukan berbagai tingkatan lobi atau negosiasi, dengan bentuk-bentuk latihan dan studi kasus yang diambil dari kasus-kasus real. Semua narasumber sangat berkualitas dari berbagai latar belakang ada yang Professor di salah satu Universitas di Amerika, konsultan lobby bahkan ada juga yang sementara bekerja di PBB, ditambah lagi dengan peserta dari berbagai negara yang sangat bersahabat, pelatihan ini benar-benar memberi pengetahuan, network dan juga berbagai pengalaman berharga.
Beranjak pulang menuju bandara, saya dan dua teman peserta Asia lainnya berangkat dengan penerbangan pagi, bersama-sama naik kereta menuju Amsterdam. Keretanya bersih sekali dengan jendela yang super lebaar dan hampir-hampir tidak terdengar bunyi suara mesin, ketika berada di dalam, luar biasa!. Pemandangan di sepanjang perjalanan indah sekali dengan melihat berbagai gedung kuno yang masih cantik dan diberi warna warni berbeda, melihat berbagai kanal dan transportasi laut di tengah kota. Akhirnya kami tiba juga di bandara, kami pamitan dengan salah satu teman yang menuju pintu berbeda untuk berangkat pulang ke negaranya, saya dan teman saya bertemu kembali dengan Papa Tua dan istri yang sudah menunggu di bandara, bersama-sama kami menikmati teh dan kopi menunggu waktu check-in, akhirnya kami pamitan dengan om dan tante saya, saya dan teman saya yang dari Malaysia, menuju pintu keberangkatan dan akhirnya melanjutkan perjalanan kami dengan pesawat yang sama menuju Kuala Lumpur, setiba di Kuala Lumpur teman saya menjumpai saya untuk pamitan karena dia turun di Kuala Lumpur, saya menikmati waktu transit dengan melihat-lihat dan sekedar minum kopi, menunggu penerbangan lanjutan menuju Jakarta dan melanjutkan pulang kembali ke Halmahera tercinta.
Tinggalkan Balasan