Hari-hari pertama di Australia

Puyeng…oops hehe..maaf permulaan tulisan yang kurang enak, tapi mungkin ini perasaan yang bisa jadi anda rasakan jika anda melakukan penerbangan malam ke luar negeri dan hanya sempat tidur satu hingga dua jam. Tapi penasaran dan semangat pasti memompa darah dan jantung begitu roda pesawat menyentuh landasan pacu. Penerbangan saya tiba dulu di Sidney jam 6 pagi, sebelum dilanjutkan ke Brisbane pada pukul 9. Jadinya masuk ke negeri kangaroo ini pada saat mentari pelan-pelan merekah, bagi yang duduk disamping jendela pesawat tentu sangat beruntung karena bisa menyambut matahari pagi dari ketinggian, pemandangannya biasanya teramat indah. Sayangnya saya duduk di baris tengah, jadi hanya bisa membayangkan.

Karena keberangkatan saya ini untuk studi maka beberapa hal yang saya bagi di sini mungkin kurang tepat untuk yang ke Australia untuk jalan-jalan atau kunjungan singkat. Persiapan keberangkatan kita sebaiknya sudah dimulai jauh-jauh hari termasuk dengan memesan akomodasi dan mendapatkan layanan jemputan, hampir semua universitas biasanya akan menyediakan layanan jemputan di bandara bagi mahasiswa internasional yang baru pertama kali tiba. Jadi saya menggunakan layanan ini. Kebetulan waktu di pesawat bertemu dengan teman sesama awardee yang juga akan kuliah di Griffith University jadi kami dijemput bersama-sama.

Begitu tiba, saya memilih untuk membeli nomor Australia agar dapat segera menghubungi keluarga bahwa sudah tiba di Brisbane. Ada beberapa provider seperti vodafone, optus, dan telsra. Uniknya di Australia jika Anda ingin ganti provider tidak perlu mengganti nomer, misalnya anda sudah membeli nomor Australia dan menggunakan Vodafone kemudian Anda ingin ganti provider ke telsra atau optus, nomor anda akan tetap sama hanya layanan yang diganti. Jangan takut gimana prosesnya karena karyawan provider yang akan melakukannya. Customer is truly like a king here :D. Punya nomor Australia juga akan sangat bermanfaat karena kita bisa menggunakan google map untuk memandu kita kemana-mana. Jadwal transportasi disana sudah terintegrasi dengan google map dan sangat reliable jadwal bus, kereta, ferry selalu tepat waktu. Oh ya, kecuali Anda sudah memiliki kendaraan di Australia, namun jika tidak, itu berarti hari-hari Anda akan diisi banyak jalan kaki, penting untuk anda memiliki sepatu yang nyaman dan juga tangguh 😀 sandal jepit juga tak apa.

Selaku penerima beasiswa AAS, kedatangan saya sudah ditunggu di kampus di hari pertama atau kedua, biasanya kita akan mendapat bermacam brosur atau suvenir kampus serta diberikan berbagai informasi terkait hal-hal yang harus dilakukan. Selanjutnya kita akan diberi waktu selama beberapa hari untuk settle down alias menyiapkan tempat tinggal kita masing-masing. Pada hari kedua, kita akan di dampingi oleh volunteer dari kampus untuk  membuka rekening di bank yang sudah ditentukan, sesudah nomor rekening bank Asutralia kita miliki maka kampus akan memberikan biaya settlement pertama bagi setiap awardee (oya bank di Australia sudah tidak lagi menggunakan buku tabungan..jadi begitu anda selesai buka rekening, cuman dikasih selembar kertas menyatakan keterangan status anda sebagai nasabah dan nomor rekening anda…lah terus gimana kalau mau buat penarikan?, Anda cukup bawa paspor ke bank, tidak perlu juga ngisi formulir…cukup ambil nomor antrian, begitu nomer kita dipanggil, cukup bilang kalau anda mau buat penarikan ato withdrawal sambil sodorkan paspor Anda…teller bank akan langsung mengurusnya… very simple and convenience, kemajuan lainnya perbankan di Aussie adalah efisiensinya, menggunakan kartu atm disni bisa seperti kartu debit dan juga kartu kredit selama ada saldo anda bisa mencicil atau membayar, transfer antar sesama bank australia juga jadi bebas biaya, belanja pake kartu bebas biaya, bayar apapun bisa pake kartu saja. Jadinya di Australi lebih nyaman membawa atm dibanding membawa uang tunai.

Selanjutnya adalah anda perlu tahu tempat belanja yang tepat. Untuk membeli berbagai keperluan pribadi atau keperluan kos atau rumah Anda bisa membeli dengan harga murah di Coles dan KMart biasanya ada di pusat perbelanjaan. Saya juga punya tempat belanja favorit lain seperti The Reject Shop, toko ini menjual barang-barang yang keluar dari pabrik tapi dianggap tidak “layak” jual, karena itu dijual dengan harga miring, bisa jadi karena kemasannya sobek, atau tidak lolos uji, tapi jangan bayangkan kalau toko ini berisi barang-barang rusak karena kualitas barang-barang disini bagus-bagus.   Bagi yang mau menyewa rumah pasti kebutuhannya lebih banyak, jangan buru-buru langsung ingin membeli semua perabotan, bisa tanya-tanya dulu ke mahasiswa Indo yang sudah selesai dan mau pulang, biasanya mereka ingin mengoper barang-barang mereka mulai dari peralatan dapur, kamar, mainan anak hingga mobil. Selain itu orang-orang Australia juga kadang-kadang sering membuang perabotan mereka yang dianggap sudah “usang” meski masih bagus karena sudah diganti dengan yang baru. Jadi kalau anda jalan-jalan jangan heran kalau depan rumah orang Aussie di taruh sofa, meja, dan perabot lainnya, kalau hari ini saya liat ada yang taruh wastafel depan rumah..bagus pula wastafelnya.., artinya itu boleh diangkat siapa saja yang mau.

Hal terpenting lainnya, tentunya menghapal rute jalan dan bis-bis yang lewat di tempat yang akan sering anda kunjungi. Bahkan dari hari pertama Anda tiba, anda sudah harus bisa mencari jalan sendiri. Ke kampus sendiri, pulang ke kos sendiri, cari makan sendiri, belanja kebutuhan sendiri, de el el. Kalau di kampus biasanya akan ada yang mendampingi kita di hari pertama untuk mengenalkan lingkungan kampus.

Selanjutnya adalah membeli gocard  atau tiket elektronik translink gocard bisa dibeli di kampus atau di toko-toko merchand, gocard membantu kita untuk lebih praktis menggunakan layanan translink mulai dari bus, kereta dan ferry. Untuk mahasiswa berlaku conscenssion atau ada potongan harga.

Kalo di Indonesia sewa kos di bayar per bulan, di Australia banyak hal dibayar per dua minggu (fortnight). Begitu  juga dengan penerima AAS juga akan menerima stipend per dua minggu.

Selain semua di atas, bertemu dengan mahasiswa atau orang Indonesia di kota yang sama juga akan memiliki arti tersendiri. Disini, teman adalah keluarga, rasanya menyenangkan ke negara lain dan dapat berjumpa dengan sesawa warga Indonesia. Di hari pertama saya dan teman di undang makan malam di keluarga Indonesia di sini, tentunya menunya adalah menu Indonesia, benar-benar sebuah kelegaan mengingat selama di pesawat lidah saya masih kurang nyambung dengan makanan di pesawat yang agak enggan di telan, mungkin kalau naik Garuda akan lain cerita. Akhirnya perut yang keroncong ini bisa kenyang dan bahagia :D. Sayangnya foto makan malam bersama tidak ada, karena peralatan low bat semua :(.

Tinggalkan komentar

Situs yang Dikembangkan dengan WordPress.com.

Atas ↑